Kuliner Kerang dan Kambing mulai Dilirik Pasar

Kuliner Kerang dan Kambing mulai Dilirik Pasar

KESAMBI – Bisnis kuliner memang  harus punya banyak inovasi. Selain menjamin kualitas menu agar tetap enak di lidah, kadang dengan menggabungkan dua rumah makan menjadi satu atap  juga bisa mendongkrak omzet. Hal itulah yang dilakukan Ana Riana, owner Roemah Kerang dan Radja Kambing. Dua tempat makan yang lokasinya berdekatan itu ternyata membuat omset penjualan kedua  tempat makan makin meningkat.
\"Menu
Roemah Kerang. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon

Ana menjelaskan, dengan formasi seperti itu, pelanggan yang ingin menikmati olahan sate kambing atau olahan kerang bisa lebih leluasa dalam memilih menu. Tak ada yang salah, meski  berbeda nama, namun tetap satu owner.

“Awalnya, Roemah Kerang itu di Kesambi sudah berjalan setahun setengah. Pertimbangannya belum ada kambing sama kerang dijadiin satu tempat. Makanya kami gabungkan. Biar banyak pilihan, jadi kita variasi bisa pesan kambing atau kerang,” ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.

Menurutnya, masing-masing tempat memiliki menu andalan. Roemah Kerang misalnya, memiliki meu andalan olahan kerang simping. Jenis kerang yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas itu banyak diminari karena  rasanya yang lebih gurih.

Tak perlu banyak menggunakan bumbu. Olahan kerang simping hanya dimasak sederhana digoreng atau direbus  saja. Setelahnya, kerang yang sudah matang  tinggal dipadukan dengan saus istimewa.

Cocolan kerang simping dengan sausnya sudah cukup membuat lidah penikmatnya dimanjakan. “Kerang awalnya biasanya direbus atau goreng langsung cocol dengan sambel. Kerangnya digoreng pakai saus padang dicocol,” ulas Ana.

Soal harga, kata dia, seporsi kerang simping lengkap dengan saus sesuai  pilihan bisa didapatkan hanya dengan Rp40 ribuan saja. Selain kerang simping, Roemah Kerang juga menyediakan aneka olahan jenis kerang lainnya, seperti kerang bambu, dan kerang hijau.

“Alhamdulillah responya bagus, kadang stok habis. Harganya simping goreng satu porsi 40 ribuan. Kalau yang rebus Rp40 ribuan. Kalau yang dimasak lebih murah Rp20 ribuan,”  katanya. (wan/mgg)

Sumber: